6 April
2019 yang lalu, satu lagi tempat baru di kota Depok tersamyang baru saja
diresmikan. Bak mendapat angin duduk segar setelah yang diresmikan
bangunan mall melulu, kali ini berbeda sebab bangunannya berupa alun-alun yang
belum pernah ada sejak Depok belum jadi Depok, yha apasih. Jadi, sebelumnya
apasih alun-alun itu ?
Ituloh
peribahasa Jawa lit, alun-alun asal klakon. Heu. Ya,
kebetulan bukan Bambang.
Jadi,
alun-alun itu kalau menurut KBBI itu sendiri begini :
alun-alun n tanah lapang yang luas di muka keraton atau di muka tempat kediaman resmi bupati, dan sebagainya.
Oke kalau di pikiranmu ini kurang relate berarti kita sama. Tos online dulu👊!! Nah tapi sebenarnya gak sampai di situ aja,
tentu masih banyak penjelasan lain tentang si alun-alun ini tapi silakan searching
sendiri mueheh.
Alun-alun
kota Depok itu sendiri lokasinya ada di Kecamatan Cilodong, lebih tepatnya di
sekitaran Grand Depok City atau lebih
dulu umumnya dikenal dengan wilayah Kota Kembang. Bukan ya, bukan Kota Kembang
alias Bandung, b u k a n.
Untuk
menuju ke sana bisa diakses menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum,
mungkin juga jalan kaki bagi pecinta hidup ngirit sehat. Bagi pengguna
kendaraan pribadi yang belum tau jalannya, tipsnya silakan menggunakan fitur GPS
di hp.
Sedangkan
tips untuk pengguna kendaraan umum, silakan menggunakan moda transportasi online
agar lebih mudah, heuheu. Bisa juga menggunakan angkot dengan rute D10 tapi
karena gue belum tau kalau turun tepatnya dimana yang lebih dekat jadi
lagi-lagi silakan tanya abang angkotnya ya guys~
Waktu
pertama kali ke sana hari Minggu lalu, dari rumah gue berangkat jam setengah 7.
Dan baru sampai di sana sekitar jam setengah 8 karena mesti isi bensin dan
jemput Alay dulu, temen gue yang rumahnya ga begitu jauh dengan letak alun-alun
tersebut. Malam sebelumnya Alay yang usul dan ngajak gue sama Yanuardi, kita sama-sama bilang,"Let's goo!!" dan paginya ketika gue udah di jalan hampir Alay batalkan sedangkan Yanuardi batal beneran gara-gara masuk kerja pagi.
![]() |
Sabarrr,sabar~ |
Sampai di sana cuaca udah cukup sanap, jadi kita ngga jadi olahraganya. Ndak deng, ga ada niatan olahraga sama sekali eheh. Karena gue sekadar penasaran sama tempatnya alias memang anaknya mager mager club hoho. Tertanggal gue datang, alun-alunnya ternyata belum sepenuhnya jadi. Tempat parkirnya masih agak gradagan atau masih sedikit berupa tanah bebatuan, gerbangnya sendiri masih sekadar ditutup seng-seng sehingga masih belum nampak sebuah alun-alun kalau dilihat dari depan.
Setelah
masuk ke dalam, ukurannya bisa dibilang cukup luas karena ada beberapa arena
olahraga seperti lapangan futsal sama basket yang bersisi-an, arena untuk sepeda
BMX, skateboard, panjat tebing, dan olahraga-olahraga lain yang memungkinkan, cuma olahraga air aja yang belum tersedia pokoknya. Selain itu ada pula sarana
prasarana lain seperti musala, toilet umum, taman kecil, tempat sampah yang
cukup banyak dan lampu-lampu dan kursi dan, ya begini kira-kira sedikit gambarannya dari beberapa yang gue abadikan, wadaw tak ada yg abadi keleus.
![]() |
Tempat sampah hijau untuk organik, merah untuk non-organik. |
![]() |
Jangan dicobain pake motor trail ya. |
![]() |
Berwarna biru sebiru, haaa... |
![]() |
Musala tampak belakang |
![]() |
Musala tampak depan |
![]() |
Ah ya di sekitaran
alun-alun juga banyak yang menjual makanan minuman, jadi jangan khawatir
kelaparan kecuali lupa bawa uang:(. Yang gue suka sama alun-alun ini untuk
pertama kali datang, tempatnya masih cukup bersih dan terawat. Sarana untuk
olahraganya juga cukup beragam walaupun belum suka olahraga.
Lebih
dari itu ada beberapa hal yang menurut gue dan Alay masih kurang sreg sama jati
diri sebuah alun-alun itu sendiri, eak (((jati diri))). Misalnya pohon-pohon yang menurut sepenglihatan kita masih kurang banyak, kemudian peletakan banner himbauan
yang menurut gue kurang efektif karena terlalu di atas posisinya jadi kurang
kebaca.
![]() |
Apa gue yang kependekan ya?Hmm |
Mungkin ada baiknya kalau himbauan ini dibuat plang yang bisa diletakan di beberapa sudut. Dan kekurangan lain yang kemudian menjadi harapan gue sama Alay ialah..
![]() |
Jengjeng, unfaedah~ |
Sebenarnya
masih ada kekurangannya yang bisa jadi akan ga ada ketika alun-alun ini sudah jadi sepenuhnya, dan masih banyak juga pertanyaan-pertanyaan gue tentang alun-alun ini, seperti kenapa
lokasinya ada di sana, kenapa sampai saat ini masih dibuka di hari Sabtu-Minggu
aja, kenapa namanya alun-alun kota Depok bukan Kota Kembang(?), dan lain-lain.
Niatnya pertanyaan-pertanyaan tersebut mau gue tanya kemarin selagi kesana tapi
sayang waktunya cukup bentrok sama kegiatan yang lain, padahal males nyari narasumber kann.-. 👍
Mungkin
nanti, yang gatau kapan, kalau pertanyaan-pertanyaan itu masih belum terjawab
barulah gue nyari-nyari jawabannya, via google pastinya dong hahaha. Yap,
terakhir selain berterima kasih sama Pemkot yang sudah ngebangun alun-alun ini,
pastinya sebagai warga Depok yang imut budiman sudah jadi keharusan
untuk kita menjaga alun-alun ini pun lingkungan lainnya juga supaya tetap
terjaga, ndak kotor apalagi rusak.
No comments:
Post a Comment