Sebelum bercerita, bagi penggemar lagu dangdut
garis keras atau garis miring silakan kalau mau melanjutkan nyanyinya setelah
baca judul tulisan kali ini, hm okey. Yaa, serius.
Sudah memasuki bulan Mei di hari ketiga, esok hari ulang tahun adik saya
yang ke-13. Itu artinya dia sudah remaja, beberapa tahun lagi dewasa. Sebagai
kakak, salah satu harapan atau mimpi saya ialah kelak bisa membantu membiayai
pendidikannya yang sebaik-baiknya dan tentu dalam ilmu yang memang dia minati
dan seriusi. Semoga saja dia ga macam-macam, ingin mempelajari ilmunya Harry
Potter misalnya dan minta sekolah di Hogwarts. Nyeleneh, auto-tolak.
Hari ini saya ingin bercerita, perihal mimpi saya tadi malam yang manis
sekali rasa-rasanya. Inti ceritanya, saya diberi kejutan oleh beberapa teman
dekat yang entah itu di hari ulang tahun saya atau bukan, tapi terlihat jelas
nama yang tertulis di salah satu kuenya bukan untuk saya, jadi kejutannya bisa
dibilang berhasil. Setelah itu, mereka membacakan saya puisi secara bergiliran.
Duh, romantis memang.
Kemudian di sela-sela itu saya bertemu dengan seseorang yang cukup penting
di masa lalu, dan dia seolah bercerita yang nampak nyata sekali obrolannya. Di
sana dia dan saya terlihat baik, meskipun sedikit canggung sebagaimana sesuatu
yang mengisyaratkan bahwa hal yang tidak baik memang pernah terjadi sebelumnya.
Kemudian saya bertemu dengan seorang pria, kita mengobrol dan bertukar
cerita mengenai buku yang sedang kita baca, uhm lucunya wajahnya mirip bung
Fiersa Besari. Dalam hati saya, “mungkin kalau itu bukan si Fiersa,
bisa jadi itu ciri-ciri jodoh saya kelak”, haha bolehlah berharap
sedikit. Toh bukan kepada manusia, melainkan sekadar tulisan yang mana tersirat
doa di dalamnya.
Betapa manis, karena
saya belum pernah menemui pria seperti itu di dunia nyata, jadi tentu saja hal
tersebut juga yang menambah kesan gemas dalam mimpi saya.
Namun seperti mimpi-mimpi biasanya, saya lupa dengan dialog-dialog yang
ada. Sepertinya bunga tidur tadi malam ialah bonus untuk saya yang akhir-akhir
ini suka mimpi absurd dan juga mungkin ini motivasi agar selalu berdoa kala
melakukan hal-hal baik lainnya supaya ada manis-manisnya, yaa! Percis LÄ“
Mineralē.
Di tulisan ini ada dua mimpi yang saya bagi, keduanya sama-sama manis.
Perbedaanya, yang satu mimpi sekadar bunga tidur sedangkan satunya lagi mimpi
besar yang mana mungkin bisa terwujud kalau kerjaannya cuma banyak tidur?