Beberapa minggu yang lalu di Depok, kota kesayangannya gatau siapa nan chaos
abis, baru saja diadakan acara gigs di salah satu rooftop mall yang ada
di Jalan Margonda. Di antara mall-mall lainnya yang jaraknya cukup berdekatan,
di rooftop itu sendiri sepengetahuan gue sebagai warga Depok tulen memang
sudah cukup sering dijadikan tempat untuk acara-acara semacam itu, biasanya juga ada acara sunatan, nikahan, arisan. Ga deng boong,eheh.
Nah namun
ada hal yang membedakan antara konser beberapa
hari lalu dengan acara-acara sebelumnya, yakni rusuh. Tapi gue juga ga tau
pasti apakah sebelumnya pernah ada acara serusuh itu atau engga tapi sepertinya
ini yang paling-paling setelah gue lihat dari videonya yang banyak beredar luas. Gue sendiri
sempat ada keinginnan untuk datang juga pada awalnya namun setelah mengingat-ingat
apa yang sudah gue alami Januari lalu, jadi sirna segera. Alibi tidak ada
yang mengajak kan kamu lit, hahaha.
Opini gue pribadi atas kejadian tersebut rasanya pare, alias pait sebagai warga Depok yang juga suka dengan musik yang sama. Namun sebagai manusia yang sudah berusia kepala dua newbie ini gue ga mau ambil pusing dan berharap ga berharap apa-apa, lho ya(?)
Oh iya, tadi gue sempat menyinggung tentang kejadian
yang gue alami Januari lalu, uhum ga penasaran kejadiannya apa?Ok,gpp klo g.
Tapi karena postingan ini dasar tujuannya memang ingin menulis tentang itu jadi
begini ceritanya,uhuk.
Di Januari
lalu setelah jadwal ujian akhir
semester ganjil selesai gue bersama dua orang teman sebut
saja mawar dan melati semuanya indah yakni Dinda dan Eka datang ke acara
pensi meriah yang diadakan salah satu SMA Negeri yang ada di Jakarta. Setelah beberapa kali sebelumnya teman-teman gue mengajak untuk datang acara serupa itu, kali ini banyak faktor yang membuat gue
memutuskan untuk ikutan , semisal karena tanggal acaranya tepat sehari setelah selesai ujian di mana gue pasti membutuhkan hiburan. Dan yang lebih utama lagi karena adanya
band favoritoo ,alias Reality Club
manggung di sana. Kali kedua nonton
mereka manggung, yang ini lebih
pegel dan lagu yang dibawakan tidak
semua karena banyak musisi lain juga yang diundang.
Waktu itu
Alhamdulillah acara berjalan cukup lancar,
meskipun ada juga yang moshing, pogo, headbang, ngebor, gergaji,
dribble daaan semacamnya ketika yang sedang tampil
band-band tertentu. Tapi gue sendiri masih maklum selama gue dan teman-teman dalam
keadaan aman-aman saja dan ga kebawa ikut-ikutan kayak mereka, dan juga selama moshingnya ngga berlebihan semisal moshing-moshing
terus dari awal acara sampai akhir (karena
nanti mereka yang moshing gue yang pushing,uh).
Ah ya, dari awal pesan tiket sampai datang dan
nonton konsernya gue cukup salut dengan panitia-panitianya karena mereka dengan
seusia itu terlihat matang sekali dalam mengadakan acara sebesar itu.
Cukup bikin gue menyesal juga ketika mengingat waktu gue seusia mereka yang mana masih
beberapa tahun lalu tidak
seproduktif itu. Padahal juga sekarang masih ga produktif-produktif
amat alias SAMA SAJAAA MAEMUNA. Ga dong, beda.
Okay cerita
selanjutnya gue barengi dengan sedikit tips-tips bagi pembaca yang belum atau
sudah atau ingin datang atau intinya yang mau baca saja, simak baik-baik ya.
Jangan Langgar Aturan Bawaan
Yang pertama, jangan membawa
barang yang memang tidak diperbolehkan dibawa masuk kecuali memang tidak tau seperti
yang teman gue , Dinda lakukan misalnya, saat itu dia bawa payung sebagai
antisipasi kehujannan. Di list, payung sebenarnya tidak termasuk barang yang
tidak diperbolehkan untuk dibawa, namun menurut analisis sotoy gue rupanya payung
mungkin serupa tongkat, jadi tetap ga diperbolehkan untuk dibawa masuk. Baiknya
panitia tersebut waktu itu masih memberi kesempatan untuk disimpan dulu payungnya
dan kemudian antre lagi untuk pemeriksaan ulang.
Kebetulan gue
juga ingat salah satu teman gue, Naya dia pernah datang ke acara serupa itu yang diadakan SMA lain dan
ketika ada pengecekan barang-barang bawaan, barang yang tidak diperbolehkan
dibawa masuk namun tetap masih dibawa malahan disita dan ga dikembalikan lagi sama
panitianya.
Tapi
herannya, seketat apapun pemeriksaan
ternyata masih aja ada oknum bandel dan
tetap bawa masuk barang yang ga diperbolehkan
itu. Semisal, waktu kita nonton
pun ada juga yang masih bawa rokok dan vape, kemudian dinyalain seenak udel begitu aja.
Lindungi Barang-barang Berharga
Melihat dan
mendengar banyak informasi tentang penemuan barang kala itu jadai tips yang
kedua, yap! melindungi barang-barang berharga karena memang rentan sekali yang
namanya hilang, meriang, merindukan kasih sayang. Tidak hanya hilang karena diambil orang, bisa saja karena
diri sendiri yang sedang asyik lelompatan kemudian barang semisal hp dan
dompetnya jatuh.
Dan based
on true story, lindungi juga harga diri. Salah satu contohnya izin
baik-baik ke orang tua. Jangan sampai orang tua khawatir sampai tiba-tiba
datang dan nyuruh pulang lewat pesan yang disampaikan oleh MC acara. Hmm ya, kejadian
seperti itu terjadi di tengah-tengah acara. Ada satu orang anak yang
dipanggil-panggil namanya karena dicari orang tuanya dan disuruh pulang, ga ada yang salah tapi
untungnya bukan teman gue dan ga kenal juga, jadi bisa menahan diri untuk
ngecengin dia terus-terusan:(
Pakai Baju
yang Nyaman
Demi
meminimalisir rasa kegerahan namun tetap aman, pakai baju yang berbahan adem dan
menyerap keringat semacam tshirt berbahan cotton. Kesalahan ini
gue lakukan sendiri, kala itu gue sudah benar mengenakan tshirt, tapi karena gue
sedang malas-malasnya bawa jaket saat itu dan lengan tshirtnya pendek maka safari jaket gue jadikan sebagai outer. Sebenarnya nyaman-nyaman
saja karena waktu acaranya malam dan hujan pula di akhir acara. Namun menurut
gue juga mungkin akan lebih nyaman lagi memang kalau mengenakan tshirt biasa.
Perlu diingat
tips ini opini gue pribadi, kalau memang lebih nyaman dengan pakaian yang lain, monggo.
Bawa Minum
And the
last one, bawa atau
beli minum dulu sebelum masuk ke tengah-tengah keramaian, makanan juga boleh
kalau mau. Salah satu alasan yang bikin
gue kapok datang ke acara gigs kayak
begitu dikarenakan kehausan ketika lagi
seru-serunya nonton dan ikutan nyanyi. Waktu itu sebenarnya ada juga pedagang minuman yang
jualan di tengah-tengah kerumunnan tapi harganya biasanya lebih mahal. Gue sendiri
karena udah ga kuat haus dan lumayan capek nekat keluar sendirian dari kerumunan untuk duluan beli
minuman.
Begitulah kiranya
sedikit tips dan cerita yang bisa gue bagikan sesuai dengan pengalaman pertama gue datang ke acara gigs yang sebesar itu. Apakah gue kapok? Tentu
saja. Karena memang dasarnya anaknya ndak terlalu suka keramaian terlebih seramai itu, dan ditambah lagi kapoknya
dengan sebab musabab tinggi gue yang pas-pasan, menjadikan gue sepanjang
acara musisinya tampil, gue lebih banyak nontonin kepala orang, hmm ya
sepertinya spotify memang masih yang terbaik.
![]() |
Reality Club on Freedom48! |
No comments:
Post a Comment