Sampai Kapan?



 
source

Pikiran dan hati bahwasannya memang tak melulu berjalan selaras, sering mereka berebut untuk menaklukan dirimu. Kamu sendiri yang paham waktu-waktu yang tepat menggunakan kedua hal tersebut untuk menjalani tanggung jawabmu menjadi sebaik mungkin manusia.

Ada saat dimana kamu atau saya lelah dengan sesuatu yang tak kunjung mendatangkan suatu kebahagiaan padahal kamu terus menerus menantinya. Kemudian pada akhirnya kamu bangkit lagi entah untuk ke sekian kali dan tak kunjung menyerah untuk tetap meraihnya padahal logikamu terus menerus bilang tidak.

Sedangkan ketika itu pula, ada atau bahkan banyak hal lain namun kamu lupakan yang sepatutnya lebih pantas untuk diperjuangkan, sebentar ,“kamu lupa atau sekedar berpura-pura lupa?”

Pertanyaannya, kamu sendiri juga acap kali bertanya-tanya “mau sampai kapan seperti ini?”. Kamu berjuang, yang kamu perjuangkanpun tau segala usaha yang sudah kamu lakukan tapi lagi dan lagi kamu tetap berjalan terkadang berlari sendiri.

Yang kamu perjuangkan pun tak ada maksud membiarkan dirimu berusaha sekeras itu sendirian, entah alasannya apa berulang kali dia menjelaskan tapi kamu terlalu keras kepala dan menentang.

Hallo kamu, atau saya. Sampai kapan menuruti kata hati bila melulu menimbulkan sakit hati?

Yang Masih Anget..

Kenalan dengan Alun-Alun Kota Depok

6 April 2019 yang lalu, satu lagi tempat baru di kota Depok tersamyang baru saja diresmikan. Bak mendapat angin duduk segar setelah yang ...