“Menurutmu bagaimana seseorang bisa bahagia ?”
“Seseorang bisa bahagia dengan caranya masing-masing”
“Berarti saya bisa berbahagia dengan cara saya?”
“Silahkan, yang penting tidak merugikan siapapun terutama dirimu
sendiri”
“Kalau salah satu cara saya bahagia dengan membuat
kamu bahagia, bagaimana?”
. . .
Percakapan sore itu menjadikan jantung saya
kian cepat berdetaknya. Mungkin, tidak akan terlalu seperti itu bilamana ia
hanya mengucapkan tanpa dengan memberi tatap yang seolah mengatakan sesuatu yang sama.
Kemudian, saya tidak memberi jawaban apa-apa. Hanya lengkungan senyum yang
tercipta sebab apa yang sudah ia katakan entah kenapa begitu cepat mendatangkan jutaan
kerlap kerlip bintang di hari yang belum
malam. Serem deng ya jadinya, hadeh.