Day 5 : Tentang Media Sosial




Sebagai generasi millennial, media  sosial sudah saya kenal sejak duduk di kelas enam SD *shombong amat*.  Tepatnya yang saya kenal saat itu belum media sosial melainkan facebook, kali pertama saya mempunyai facebook itupun dibuatkan oleh kakak saya. Sebuah kebanggaan melewati masa remaja yang mana saat itu masih era alay-alaynya 😂, lucu juga kalau ingat tentang banyaknya nama-nama akun facebook yang romantis  tapi naudzubillah menggelikannya semisal : aq chynk dy dynya ngga sunggu malang nsib aq. Yak  gitu, 11 12 sama judul sinetron azab lah yha. Ditambah dengan ketikan-ketikan yang sungguh membuat mata perih yang mana kala itu keren-keren aja pokoknya.

Sebelum facebook ramai, media sosial friendster lebih dulu  terkenal. Sayangnya belum sempat saya buat websitenya  sudah tamat. Setelah facebook, ada banyak media sosial yang muncul ke permukaan seperti twitter, plurk, hello, myspace, path, instagram. Tidak semua mampu bertahan, banyak yang pada akhirnya tenggelam kemudian hilang alias tutup usia. Bagusnya dengan tidak terlalu banyak media sosial yang booming seseorang tidak perlu membuat segala macam akun media sosial, sehingga tidak merepotkan para stalkernya  HAHA. Dan dengan itu  pula setidaknya berkurang dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebutuhan pokok yang satu ini.

Berbicara dampak negatif  yang ditimbulkan oleh adanya  media sosial, sepanjang kemunculannya ini sudah sering terjadi, saya sendiri beberapa waktu lalu sempat mengalaminya seperti yang pernah saya  ceritakan di sini. Kalau teman-teman baca salah satu yang keapesan yang saya dapat  adalah akun ig saya  yang diretas. Meski followers ndak seberapa saya tetap tidak tenang ketika dihadapkan oleh masalah tersebut, dibayang-bayangi dengan dampak negatif lain seperti pembajakan akun bahkan penipuan. Jadi sebisa mungkin saya berusaha untuk mendapatkan kembali akun tersebut dan Alhamdulillahnya  berhasil^^

Namun dari sekian banyak dampak negatif yang ada, satu dampak negatif yang sering kali kita kurang sadar adalah dampak kecanduan terhadap media  sosial. Dampak ini juga sering kali saya rasakan, secara sadar ataupun ga sadar. Di awal-awal saya punya facebook ternyata saya pernah berjam-jam di warnet hanya untuk facebook-an dan main pet society dan itu artinya secara ga sadar saya mengalami kecanduan bersosial media. Dan sekarang? Nampaknya sering kali masih terjadi bedanya sudah tidak ada pet society dan juga, tidak ada new york pagi ini (puisi Aan Mansyur). Yha.

Sekalipun sadar terlalu lama sudah scroll up and down sering kali saya tetap melanjutkan karena mager  yang melanda dan butuh hiburan,uhuh. Tidak baik memang tapi begitulah kenyataannya. Mungkin sedikit tips dan juga peringatan kembali bagi diri saya ketika mengidap kecanduan terhadap media sosial  itu sendiri dapat dilakukan dengan cara membiasakan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan handphone atau jika sudah terlanjur ambil peluang dengan memanfaatkan kecanduan tersebut misalnya beralih menjadi admin online shop pun pekerjaan-pekerjaan baik lainnya yang berkaitan dengan media sosial. 

No comments:

Post a Comment

Yang Masih Anget..

Kenalan dengan Alun-Alun Kota Depok

6 April 2019 yang lalu, satu lagi tempat baru di kota Depok tersamyang baru saja diresmikan. Bak mendapat angin duduk segar setelah yang ...